AS Akan Kucurkan Bantuan Militer Tambahan Rp 28 Triliun untuk Ukraina

22 Desember 2022 2:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung menghadiri pameran yang memamerkan kendaraan militer Rusia yang hancur selama perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina di jalan utama Khreshchatyk, Kiev, Ukraina. Foto: Gleb Garanich/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung menghadiri pameran yang memamerkan kendaraan militer Rusia yang hancur selama perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina di jalan utama Khreshchatyk, Kiev, Ukraina. Foto: Gleb Garanich/REUTERS
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat kembali akan memberikan USD 1 miliar (Rp 28 triliun) bantuan militer tambahan untuk Ukraina, termasuk transfer Sistem Pertahanan Udara Patriot. Ini disampaikan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Rabu (21/12).
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu dikeluarkan saat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuju ke Washington pada hari Rabu untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden dan berpidato di depan Kongres dalam perjalanan luar negeri pertamanya yang diketahui sejak Rusia menginvasi Ukraina 300 hari yang lalu.
Blinken mengatakan, bantuan tersebut mencakup USD 1 miliar (15 triliun) untuk memberi Ukraina pertahanan udara yang diperluas dan kemampuan serangan presisi dan tambahan USD 850 juta (13 triliun) dalam bantuan keamanan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di sela-sela KTT ASEAN yang diadakan di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022). Foto: Cindy Liu/REUTERS
“Bantuan hari ini untuk pertama kalinya mencakup Sistem Pertahanan Udara Patriot, yang mampu menjatuhkan rudal jelajah, rudal balistik jarak pendek, dan pesawat terbang pada ketinggian yang jauh lebih tinggi daripada sistem pertahanan udara yang disediakan sebelumnya,” kata Blinken dalam pernyataannya yang dirilis oleh A.S. Departemen Luar Negeri dikutip dari Reuters, Kamis (22/12).
ADVERTISEMENT
Zelensky mengatakan, kunjungannya ke AS bertujuan untuk memperkuat ketahanan dan kemampuan pertahanan Ukraina di tengah serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang berulang kali terhadap pasokan energi dan air negara itu di tengah musim dingin.